Berpikir Menang/menang

Character Building bagian 4 Berpikir Menang/menang Berpikir menang/menang adalah sikap terhadap kehidupan, suatu cara berpikir yang mengatakan bahwa saya bisa menang, dan kamu pun bisa menang. Bukannya saya atau kamu, melainkan bersama-sama.

Disadari atau tidak, mungkin banyak sekali diantara yang sering berpikir ingin menang sendiri dan tidak terima jika melihat oranglain mendapatkan kesenangan. Jika masih ada yang sering memiliki perasaan seperti itu, itu artinya kita belum bisa memiliki pola piker yang disebut berpikir menang/menang. Nah, untuk lebih lebih jelasnya ayo kita pelajari selengkapnya cara berpikir kita yang selama ini mungkin saja masih salah 

1. Menang/Kalah - Tiang Totem
Sikap ini menunjukkan sikap terhadap kehidupan yang mengatakan bahwa kue sukses itu sudah tetap besarnya, dan kalau kamu dapat potongan besar, sisanya tinggal sedikit untuk oranglain. Paham maksudnya? Hehe.. biar lebih paham ada cotohnya nih.
 “Bu, nanti sore ada pertandingan bola di stadion, Desi mau pake mobil ibu ya..”
 “Jangan Des, sore ini mobilnya mau kakak kamu pake kuliah. Kamu pergi pakai motor saja, kan dekat.”
 “Tapi bu, Desi kan ingin banget bisa seperti yag lain, kelihatan gaya didepan teman-teman, bu. Kan malu.. pokoknya Desi mau pakai mobil ibu. Masa kakak boleh, tapi aku enggak? Kalo gitu berarti ibu tidak adil.”
 “iya deh iya, pakai mobilnya sana. Tapi jangan mengeluh ya kalau nanti kamu dimarahon kakak kamu.”

Saat itu Desi menang dan ibunya kalah. Ini disebut Menang’kalah. Tetapi apakah Desi sungguh-sungguh menang? Mungkin ya sekarang, tetapi bagaimana perasaan ibu dan kakaknya? Dan bagaimana kalau ada kesempatan untuk membalas perbuatannya nanti? Itulah sebabnya sangatlah percuma untuk berpikir menang/kalah dalam jangka panjang. CIRI orang yang bersikap menang/kalah : -Menjadi cemburu/iri kalau sesuatu yang baik terjadi pada seseorang yang dekat denganmu. -Menyebarkan kabar burung tentang oranglain ( seolah-olah dengan menjelek-jelekkan orang lain, kamu jadi terangkat.

2. Kalah/Menang – Keset Kaki
“Saya lebih memilih diam, mengiyakan dan menuruti perkataan dan permintaan teman saya. Saya lebih baik disalahkan saja daripada harus berdebat dengannya.” Apakah kamu juga suka begitu?? Kalau iya, berarti kamu telah terperangkap dalam sikap Kalah/Menang. Sikap ini tampaknya lemah, membiarkan diri sendiri diinjak oleh orang lain seperti halnya keset kaki. Tak ada untungnya bagimu sama sekali, dan kamu perlu SEGERA keluar dari sana. Karena tak seorangpun pantas dilecehkan, selamanya.

 3. Kalah/Kalah – Spiral Menurun
Orang dengan sikap seperti ini mengatakan “Kalau aku jatuh, kamu juga harus jatuh!” atau contoh lain “Kalau saya tidak bisa mendapatkan dia, oranglain juga tidak boleh ada yang mendapatkannya!” Toh, orang sengsara pasti senang ditemani. Perang adalah contoh yang baik dalam hal ini. Renungkanlah, siapapun yang membunuh orang paling banyaklah yang menang perang. Itu sih kedengarannya tidak ada yang menang sama sekali.balas dendam juga termasuk sikap Kalah/kalah. Dengan menuntut balas, kamu mungkin berpikir kau menang, padahal sebenarnya kamu hanya melukai dirimu sendiri.

4. Menang/Menang…!!!!
Menang/menang adalah keyakinan bahwa semua orang bisa menang. Bersikap baik sekaligus tegas. “Saya tidak akan menginjak kamu, tetapi saya juga tidak mau menjadi keset kakimu.” Artinya, kamu peduli pada dirimu dan juga peduli pada oranglain dan kamu juga ingin mereka bisa sukses. Nah, gimana sih contohnya?? -Sahabat terbaikmu diterima di kampus favorit yang menjadi dambaan kamu dan kamu pilih. Kamu sendiri tida diterima. Walaupun sebenarnya kamu sedih dan kecewa, tapi kamu turut bersuka cita atas keberhasilan temanmu itu.

Setelah baca semuanya, udah tau kan mana cara berpikir dan bersikap yang terbaik dan yang seharusnya kita tanamkan dalam diri kita? 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar